Selama memerintah Belarus, Lukashenko banyak mengadopsi program komunis, kelompok yang ia kalahkan dalam pemilu.
Dan ketika ia berkuasa, secara bertahap Lukashenko melakukan kontrol kuat terhadap ekonomi, media dan represi terhadap lawan politik.
Baca Juga:
Rusia Siap-siap Kerahkan Senjata Nuklir ke Belarus Bulan Depan
Andres Aslund, rekan senior di Atlantic Council menilai, selama menjabat Lukashenko sembrono dalam mengelola keuangan negara.
Pada 2008-2009, dirinya berhasil mengakses pinjaman dari IMF dan UE.
Namun dua lembaga tersebut menuntut Belarusia lebih demokratis dan melaksanakan kebijakan ekonomi lebih masuk akal.
Baca Juga:
Rusia Disebut Ingin Jadikan Ukraina Seperti Belarusia
Lukashenko sepertinya keberatan dengan hal tersebut, dan dana pinjaman yang didapat dari UE atau IMF pada akhirnya hanya sedikit.
Belarusia mengalami inflasi yang besar sampai lebih dari 100 persen pada 2011.
Lukashenko akhirnya menoleh ke Rusia, dan meminta bantuan Presiden Vladimir Putin untuk berbagai hal, termasuk harga murah minyak mentah dari Rusia.