Belarusia mengadakan pemilu pada 1994.
Lukashenko yang tidak populis mencalonkan diri sebagai presiden dan bertanding dengan tokoh lainnya yang lebih terkenal.
Baca Juga:
Presiden Belarusia Ingatkan Bahaya Nuklir Putin, Bisa Sebabkan Kiamat
Namun karena narasi sebagai sosok politikus anti-korupsi, pada putaran kedua ia mengalahkan Vyacheslav Kebic, seorang pemimpin komunis.
Kemenangan Lukashenko adalah kemenangan telak dengan perolehan lebih dari 80 persen suara.
Pada saat terpilih, Lukashenko dinilai sebagai pemimpin tanpa program politik yang jelas.
Baca Juga:
Belarus Ungkap Ukraina Tembak Roket ke Teritorialnya
Tapi satu hal yang pasti, menurut Atlantic Council, Belarusia telah memilih menentang pendirian komunis lama, dan mengadakan pemilu yang kredibel dan demokratis.
Namun dalam perjalanan karier kepemimpinannya, Lukashenko rupanya tak serta merta kemudian membelakangi Rusia, negara yang dulu pernah menguasai Belarus dalam cengkeraman Uni Soviet.
Lukashenko bahkan menjalin hubungan erat dengan Rusia sampai saat ini.