WahanaNews.co | Kelompok Taliban melakukan dialog dengan Pemerintah Amerika Serikat usai insiden pengeboman maut yang menewaskan 62 orang di sebuah masjid Syiah di Afghanistan. Taliban mengancam Amerika Serikat agar jangan coba-coba mengacaukan pemerintahan Afghanistan yang baru.
Seperti dilansir AFP, Minggu (10/10/2021), Taliban memperingatkan Amerika Serikat agar tidak 'menggoyahkan' rezim ketika saling melakukan dialog perdana. Delegasi Taliban mengatakan kepada para pejabat AS di Doha bahwa setiap pelemahan pemerintah mereka dapat menyebabkan "masalah bagi rakyat".
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
"Kami jelas mengatakan kepada mereka bahwa mencoba untuk mengacaukan pemerintah di Afghanistan tidak baik untuk siapa pun," kata menteri luar negeri Taliban Amir Khan Muttaqi kepada kantor berita negara Afghanistan Bakhtar setelah pembicaraan di ibukota Qatar.
"Hubungan baik dengan Afghanistan baik untuk semua orang. Tidak ada yang harus dilakukan untuk melemahkan pemerintah yang ada di Afghanistan yang dapat menimbulkan masalah bagi rakyat," katanya, dalam sebuah rekaman pernyataan yang diterjemahkan oleh AFP.
Sementara itu, seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan delegasi AS akan menekan Taliban untuk memastikan teroris tidak membuat basis untuk serangan di negara itu.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Itu juga akan menekan penguasa baru Afghanistan untuk membentuk pemerintahan inklusif dan menghormati hak-hak perempuan dan anak perempuan. Pejabat tersebut juga menekankan pertemuan Taliban dan Amerika Serikat tidak serta merta menunjukkan pengakuan Amerika Serikat atas kekuasaan Taliban.
"Kami tetap jelas bahwa legitimasi apa pun harus diperoleh melalui tindakan Taliban sendiri," kata pejabat itu. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.