WahanaNews.co | Taliban
merajalela di Afghanistan, dan berhasil menduduki negara tersebut. Dalam
konferensi pertamanya, Afghanistan dan berjanji menciptakan pemerintahan yang
menghormati kaum perempuan.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Janji ini dinilai sebagai "wajah politik" yang ingin
ditampilkan Taliban untuk menunjukkan adanya perubahan.
Hal ini disampaikan oleh Alto Labetubun, seorang analis
konflik dan keamanan yang berfokus pada isu konflik di Timur Tengah. Alto
menjelaskan bahwa Taliban saat ini masih memakai ideologi yang sama dengan era
pemerintahan Taliban 1996-2001.
"Ideologi yang dipakai Taliban saat ini adalah ideologi
yang mendudukkan posisi perempuan tidak sejajar dengan laki-laki, bahkan
perempuan dipaksa untuk menutupi diri di rumah maupun dalam pakaian. Hal ini
dipraktikkan sejak munculnya Taliban di dan pasca-perang Mujahiddin tahun
"79-"89. Kemudian, Taliban adalah aliansi dari suku-suku di Afghanistan dan di
perbatasan Afghanistan-Pakistan yang sangat konservatif di mana perempuan
memang diposisikan sangat rendah dibanding laki-laki," kata Alto saat
dihubungi, Jumat (20/8/2021).
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Dia menduga Taliban hanya pencitraan belaka. Alto meyakini
ideologi Taliban yang sekarang masih sama seperti dulu.
"Dengan demikian, maka apa yang dilakukan sekarang
adalah sesuatu hal yang baru dari Taliban sekarang, akan tetapi saya menduga
ini hanya optik alias wajah politik yang ditunjukkan Taliban sekarang dan bukan
merupakan cerminan adanya perubahan dari sisi praktik ideologi mereka,"
lanjutnya.
Selain itu, Alto meyakini Taliban tidak akan melakukan
ekspansi ke luar Afghanistan. Tujuan ini berbeda dengan Al-Qaeda yang dipimpin
oleh Osama Bin Laden.