"Taliban tidak pernah bertujuan untuk melakukan
ekspansi keluar dari Afghanistan karena tujuan mereka hanya menguasai
Afghanistan. Ekspansi yang terjadi pada waktu pre-9/11 adalah ekspansi yang
dilakukan oleh Al-Qaeda di bawah pimpinan Osama bin Laden," ulasnya.
Alto juga menilai kemenangan Taliban ini tak akan berpengaruh
banyak bagi gerakan terorisme di Indonesia. Namun, glorifikasi dari kemenangan
Taliban bisa dimanfaatkan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda untuk
mencari pendanaan.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
"Tidak akan berpengaruh banyak. Yang bisa dieksploitasi
dari kejadian ini adalah narasi kemenangan Islam melawan imperialisme barat
akan dipakai oleh beberapa kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda demi
pencarian dana dan dukungan di Indonesia. Tapi tidak akan menjadi inspirasi
bagi munculnya serangan teror di Indonesia," tuturnya.
Taliban Janjikan
Pemerintahan yang Berbeda
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Sebelumnya, Taliban berjanji tidak melakukan "balas dendam"
terhadap lawan-lawan mereka di Afganistan. Hal itu disampaikan dalam konferensi
pers perdana yang mereka gelar.
Dilansir dari AFP, Rabu (18/8/2021), pengumuman Taliban
disampaikan setelah kembalinya salah satu pendiri mereka, Mullah Abdul Ghani
Baradar, ke Afganistan. Kelompok itu kembali berkuasa setelah digulingkan dalam
invasi yang dipimpin AS hampir 20 tahun lalu.
Sejumlah toko di Kabul telah dibuka dan gerilyawan meminta
staf pemerintah untuk kembali bekerja. Penduduk bereaksi dengan hati-hati dan
beberapa wanita turun ke jalan.