WahanaNews.co | Amerika Serikat (AS) menduga pasukan Rusia akan mengarahkan invasi ke Moldova, sebuah negara pecahan Uni Soviet dan non-NATO.
Hal itu diungkapakna oleh pejabat AS dan Ukraina, saat membahas kemungkinan Presiden Rusia, Vladimir Putin, memperluas invasinya dari wilayah Donbas di tenggara Ukraina ke negara tetangga Moldova, Eropa Timur.
Baca Juga:
Presiden Rusia Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran di Pemilu 2024
"Saya pikir ke mana mereka pergi dari sini masih harus dilihat," kata Wakil Penasihat Keamanan Nasional Jon Finer kepada NBC "Meet the Press" dalam sebuah wawancara, merujuk pada pasukan Rusia.
“Tapi mereka jauh dari kota-kota seperti Odesa, kota pelabuhan Laut Hitam di Ukraina selatan dan tentu saja dari Moldova," tambahnya.
"Pasukan Rusia memiliki banyak pertempuran yang masih harus dilakukan," tambah Fine.
Baca Juga:
Presiden Ukraina Katakan Rusia Hantam Supermarket dan Tewaskan 48 Orang
"Kami pikir Ukraina akan sangat efektif dalam menangkis mereka," klaimnya, seperti dilansir AP, Senin (25/4/2022).
Ditekan tentang bagaimana strategi masa perang pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, akan berubah jika Rusia mulai bergerak menuju Moldova, Finer menjawab AS telah menunjukkan kemampuan untuk gesit.
Bahkan, sudah menyesuaikan bantuan dan pendekatan saat tujuan perang Rusia telah berkembang.
“Kami akan terus melakukannya dari waktu ke waktu, tergantung pada bagaimana hal-hal berkembang di medan perang,” kata Finer.
Pernyataan itu muncul setelah kantor berita Rusia melaporkan, Rustam Minnekayev, Wakil Komandan Distrik Militer Rusia, mengatakan berencana mengambil kendali penuh Donbas dan bagian selatan Ukraina.
“Kontrol atas selatan Ukraina adalah cara lain untuk Transdniestria, di mana ada juga bukti bahwa penduduk berbahasa Rusia sedang ditindas,” kata Minnekayev.
Transdniestria, atau Transnistria, adalah wilayah Moldova yang memisahkan diri dari Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina di baratdaya.
Moldova, seperti Ukraina, adalah bagian dari Uni Soviet sampai Presiden Soviet Mikhail Gorbachev membubarkan negara komunis yang luas itu pada tahun 1991.
Minnekayev juga dilaporkan mengatakan Rusia berencana membangun koridor darat antara Donbas dan Krimea, semenanjung Laut Hitam di selatan Ukraina yang direbut dan dicaplok secara ilegal oleh Rusia pada tahun 2014. [gun]