ABC dalam
laporan hari Senin (14/6/2021) mengatakan, visa baru untuk ASEAN tersebut
merupakan hasil dari perundingan antara Partai National dengan PM Morrison,
sebagai persyaratan yang diajukan oleh Partai National untuk menyetujui FTA
antara Inggris-Australia.
Wakil Ketua Partai National,
David Littleproud, mengonfirmasi jika visa baru untuk pekerja pertanian ini
akan diberikan kepada warga anggota ASEAN, yaituIndonesia, Myanmar,
Vietnam, Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Laos, Brunei dan Kamboja.
Baca Juga:
Jaga Citra Kawasan ASEAN, ALPERKLINAS Apresiasi Target Pemprov Jakarta Bersih Kabel Listrik
"Saya sudah mendapat
janji dari PM sebagai syarat dari dukungan saya, dan dukungan Partai National
untuk perjanjian perdagangan bebas, bahwa visa ini akan mulai tersedia sebelum
akhir tahun," kata David Littleproud, yang juga adalah Menteri Pertanian
Australia.
"Kami mendapat komitmen
kuat dari PM, kami dengan jelas sudah mengatakan hal ini ketika melakukan
perundingan, garis yang tidak bisa dilewati untuk membiarkan pekerja musiman
tidak bekerja lagi di saat kita kekurangan pekerja," tambahnya.
"PM sudah berjanji
sendiri kepada Federasi Petani di tahun 2019, bahwa kami akan membuat visa
pertanian, jadi kami sekarang menetapi janji tersebut," tandasnya.
Baca Juga:
Jadikan Dukuh Atas Kawasan Terintegrasi, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Langkah Pemprov Jakarta Dukung Percepatan Pembangunan Aglomerasi Jabodetabekjur
Dalam reaksinya, Presiden
Federasi Petani Nasional Australia, Fiona Simson, mengatakan, pemerintah sudah
lama menjanjikan adanya visa khusus pekerja pertanian namun sampai sekarang
belum terwujud.
"Kita sudah mendengar
janji ini selama bertahun-tahun. Waktunya membuatnya menjadi kenyataan,"
katanya kepada ABC.
Menurut David,para
anggota negara ASEAN masih harus menyatakan diri apakah mereka akan bersedia
mengizinkan warganya mengikuti program tersebut.