"Rinciannya masih harus
dilakukan. Saya kira ini masih harus dibicarakan di tingkat Kabinet dan oleh
Komite Kajian Anggaran," katanya kepada ABC.
"Kita harus
melakukannya, ini masalah kritis bagi sektor pertanian," lanjutnya.
Baca Juga:
Jaga Citra Kawasan ASEAN, ALPERKLINAS Apresiasi Target Pemprov Jakarta Bersih Kabel Listrik
Fiona mengatakan, rencana
untuk mendatangkan para pekerja dari negara ASEAN sangat penting dan adanya
pekerja tambahan di ladang-ladang pertanian Australia selalu disambut dengan
baik.
"Mudah-mudahan ini bisa
lebih dari sekadar memenuhi sampai 10 ribu backpacker Inggris yang tidak lagi
harus bekerja 88 hari yang dihapuskan karena perjanjian FTA," kata Fiona
Simson.
"Kami sangat terkejut
dengan penghapusan 88 hari. ini untuk pertama kalinya pemerintah menetapi
janji. Kami sudah mendiskusikan ini selama bertahun-tahun, jadi sekarang
waktunya membuat sesuatu yang bagus atas janji-janji tersebut," tambahnya.
Baca Juga:
Jadikan Dukuh Atas Kawasan Terintegrasi, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Langkah Pemprov Jakarta Dukung Percepatan Pembangunan Aglomerasi Jabodetabekjur
"Kami belum lagi melihat
rinciannya, namun kami medesak pemerintah segera menyelesaikan visa ini,"
ujarnya.
Menteri Pertanian
Davidmengatakan, visa ini akan dikaji lagi setelah lima tahun.
Dia mengatakan, persetujuan
dengan Inggris untuk tidak lagi memberlakukan ketentuan harus bekerja selama 88
hari tidak akan diperluas dengan negara lain.