Hal senada diungkapkan Hikmahanto Juwana. Rektor Universitas
Ahmad Yani ini menegaskan, terlepas bagaimana Joe Biden nanti akan melaksanakan
kebijakan luar negerinya, Indonesia harus menjalin hubungan dengan AS yang bisa
menguntungkan kepentingan nasional.
"Tugas dari siapa pun pengelola pemerintahan di Indonesia,
agar hubungan dengan berbagai negara, termasuk AS dan China, tidak digantungkan
dengan siapa presidennya. Tidak juga digantungkan pada garis politik suatu
negara. Terpenting, hubungan yang dijalin mempunyai nilai positif bagi
Indonesia," kata Hikmahanto.
Baca Juga:
MPR Cabut Nama Soeharto dari TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998
Hikmahanto menambahkan, Indonesia harus konsisten menjalankan
politik luar negerinya yang Bebas Aktif.
Indonesia akan bersahabat dengan negara manapun, selama
menguntungkan dan diabdikan untuk kepentingan nasional Indonesia.
"Namun, bila kepentingan Indonesia dilanggar, meski
Indonesia telah banyak mendapatkan fasilitas dan kemudahan, maka Indonesia
harus tegas dan bersuara," tandas Hikmahanto.
Baca Juga:
Terima Ketum dan Pengurus PWI Pusat, Ketua MPR Dorong Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Wartawan
Sementara itu, Makarim Wibisono menuturkan, di era pemerintahan
Joe Biden nanti, Indonesia bisa meningkatkan diplomasi di bidang ekonomi. Di antaranya
di sektor perdagangan, investasi dan pariwisata.
"Keberhasilan di tiga sektor bisnis tersebut, merupakan
sumbangan penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Indonesia juga bisa bekerjasama
dengan Amerika Serikat guna mengatasi terorisme, money laundering ataupuncyber crimesyang dapat membahayakan perekonomian
Indonesia," tambah Makarim. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.