Daftar resmi UNESCO mencatat bahwa Negara Bagian Singh, yang ditugaskan untuk memelihara Moenjodaro, telah menandai masalah ini sebelumnya dan memperingatkan bahwa "adanya kesalahan pada bendungan di hulu akan menyebabkan kerusakan besar."
Signifikansi Moenjodaro sebagai situs sejarah dan arsitektur tidak bisa diremehkan.
Baca Juga:
Stonehenge Cangkringan, Duplikasi Peninggalan Neolotikum Inggris di Jogja
Ketika ditambahkan ke daftar UNESCO pada tahun 1980, organisasi tersebut menulis bahwa Moenjodaro "memberikan kesaksian luar biasa tentang peradaban Indus", yang terdiri dari "kota terencana paling kuno di anak benua India."
Pada masa kejayaannya, kota ini merupakan kota metropolitan yang ramai.
Ada pasar, pemandian umum, sistem pembuangan kotoran, dan stupa Buddha, sebagian besar dibangun dari batu bata yang dibakar matahari.
Baca Juga:
Mengunjungi Danau Biru Talawi Sumbar, Danau Indah Ibarat Oasis di Padang Pasir
Dalam surat mereka, Abbasi dan Sangah menyatakan keprihatinannya bahwa Moenjodaro dapat ditambahkan ke daftar situs UNESCO dalam bahaya, yang diperbarui oleh badan pelestarian secara berkala untuk menyoroti tempat-tempat bersejarah yang berisiko tinggi mengalami kehancuran.
Situs yang saat ini ada dalam daftar itu, termasuk Taman Nasional Everglades Florida, yang menghadapi tantangan lingkungan yang signifikan, dan Kota Liverpool, Inggris, yang pusat kota bersejarahnya dianggap berisiko dari urbanisasi. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.