WahanaNews.co | Menanggapi perilaku yang semakin mengancam dari Rusia, Inggris mulai memasok Ukraina dengan senjata anti-tank ringan baru.
Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Ben Wallace mengumumkan hal itu pada parlemen, dalam laporan yang dilansir Reuters pada Selasa (18/1/2022).
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Peningkatan dukungan militer terjadi ketika Rusia terus meningkatkan jumlah pasukannya dengan memindahkan tentara ke Belarusia yang berbatasan dengan Ukraina di utara, dan dianggap sebagai rute yang paling mungkin untuk invasi apa pun ke Ukraina.
“Kami telah mengambil keputusan untuk memasok Ukraina dengan sistem senjata pertahanan anti-lapis baja ringan,” ungkap Wallace kepada parlemen pada Senin (17/1/2022).
Dia menambahkan bahwa “sejumlah kecil” pasukan Inggris akan memberikan pelatihan untuk membantu pasukan Ukraina menggunakannya.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Menteri pertahanan bersikeras penjualan senjata dimaksudkan untuk defensif, meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini mengeluh tentang anggota NATO lainnya yang menjual senjata modern ke Ukraina.
Setelah Turki menjual drone anti-tank TB2 ke Ukraina, Putin berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Menurut Kremlin, kesepakatan senjata Turki dan Ukraina itu provokatif.
“Biar saya perjelas: dukungan ini untuk kemampuan senjata jarak pendek dan jelas defensif; mereka bukan senjata strategis dan tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia; mereka gunakan untuk membela diri,” papar Wallace.