“Kedua negara kini bertukar serangan bukan hanya dengan peluru, tapi dengan teknologi tak berawak yang mampu melintasi batas dan memicu perang lebih besar,” ujar seorang analis keamanan.
Ketika Amerika Serikat dan negara-negara besar lainnya menyerukan deeskalasi, konflik justru merambah ke ranah baru.
Baca Juga:
JF-17 dan HQ-9 Beraksi di Medan Tempur, China Uji Coba Perangkat Perang Lewat Tangan Pakistan
“Konflik India-Pakistan kini memasuki era drone, di mana ‘mata tak terlihat’ dan ketepatan serangan menentukan nasib wilayah yang diperebutkan,” kata Profesor Jahara Matisek dari Sekolah Tinggi Perang Angkatan Laut AS kepada BBC. “Siapa yang menguasai langit dengan pesawat tanpa awak, merekalah yang membentuk medan perang.”
Korban pun mulai berjatuhan. Sejak Rabu (7/5/2025), Pakistan melaporkan 36 orang tewas dan 57 lainnya luka-luka akibat serangan lintas batas India. India membalas dengan laporan bahwa 16 warganya tewas akibat tembakan dari Pakistan.
Delhi menyebut serangan rudal tersebut sebagai respons atas serangan mematikan terhadap wisatawan India di Pahalgam bulan lalu, serangan yang dibantah Islamabad sebagai perbuatannya.
Baca Juga:
Bara di Langit Asia Selatan, Pakistan Klaim Gasak 12 Drone Tempur India Buatan Israel
Pihak Pakistan mengungkapkan bahwa 25 drone India berhasil dijatuhkan di kota-kota besar seperti Karachi, Lahore, dan Rawalpindi. Drone tersebut, termasuk Harop buatan Israel, berhasil dicegat menggunakan teknologi senjata canggih dan sistem anti-drone.
Sementara itu, India mengeklaim berhasil melumpuhkan radar dan sistem pertahanan udara Pakistan, termasuk satu instalasi di Lahore. Islamabad langsung membantah pernyataan itu.
Pakar militer menjelaskan bahwa peran drone semakin krusial dalam konflik modern karena ketepatannya yang tinggi dan risikonya yang rendah dibanding pesawat berawak.