Belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan-ledakan yang
terjadi di Yangon tersebut.
Di satu sisi, kelompok pemantau lokal menyatakan di seluruh wilayah
negeri itu setidaknyaq mendekati 160 warga sipil antikudeta yang terbunuh.
Baca Juga:
Bertahan di Rakhine, Etnis Rohingya Seolah Hidup Tanpa Harapan
Sementara itu junta melaporkan jumlah korban yang jauh lebih rendah.
Belum lagi konflik militer Myanmar dengan kelompok pemberontak, Serikat
Nasional Karen (KNU), yang semakin bergerak sejak aksi kudeta berlangsung pada
1 Februari lalu.
Konflik itu pun telah membuat warga sipil di basis pemberontakan KNU
harus mengungsi ke perbatasan Thailand.
Baca Juga:
Aung San Suu Kyi Divonis 6 Tahun Penjara
Konflik lain adalah kelompok tentara kemerdekaan Kachin yang juga mulai
menunjukkan kiprah di wilayah utara Myanmar. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.