WahanaNews.co | Berulang kali, NATO mencoba menerbangkan drone militer melintasi perbatasan wilayah Pskov, Rusia. Kelakuan provokatif itu diungkap gubernur wilayah setempat, Mikhail Vedernikov.
Vedernikov, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Senin (28/11/2022), mengatakan upaya penerbangan drone itu telah dimulai sebelum perang di Ukraina pecah dan berlanjut hingga beberapa hari terakhir ini.
Baca Juga:
Warga Negara Ukraina-Rusia Bersatu 'Sulap' Vila di Bali Jadi Lab Narkoba
“Kami tidak pernah memberikan liputan luas untuk ini, tetapi ada upaya kendaraan udara tak berawak militer dan pesawat lain untuk melintasi perbatasan secara ilegal,” kata Vedernikov.
"Semua 'interaksi damai' seperti itu 'berkembang' bahkan sebelum dimulainya operasi militer khusus," ujarnya. "Jelas semua itu semakin diperparah saat ini."
Wilayah Pskov terletak di sepanjang perbatasan Rusia dengan Estonia, Latvia, dan Belarusia. Estonia dan Latvia sama-sama anggota NATO.
Baca Juga:
Parlemen Ukraina Meloloskan RUU yang Izinkan Tahanan Bergabung Militer
Gubernur itu tidak merinci negara NATO yang mencoba menerbangkan drone-drone militer tersebut.
Klaim Vedernikov muncul hanya beberapa hari setelah Rusia mengeklaim bahwa pasukan Ukraina telah menargetkan Sevastopol di Semenanjung Crimea dengan dua serangan drone.
Pihak NATO belum berkomentar atas klaim pejabat Rusia tersebut.
Pada akhir Oktober, dua helikopter serang Ka-52 Rusia hancur dalam ledakan di pangkalan udara Ostrov di Wilayah Pskov, menurut Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina.
Ledakan itu diduga disebabkan oleh sabotase yang menempatkan bahan peledak di dekat helikopter.
Pangkalan udara Ostrov terletak lebih dari 30 kilometer di dalam perbatasan Rusia.
Rusia telah menggunakan drone, termasuk drone kamikaze Iran, secara ekstensif dalam invasinya ke Ukraina. [rna]