Seorang petugas polisi berjaga di luar tempat penitipan anak tempat terjadinya penembakan massal, di kota Uthai Sawan, 500 kilometer dari Bangkok.
Anak-anak berusia paling muda dua tahun termasuk di antara korban serangan di PAUD yang terletak di Provinsi Nong Bua Lamphu.
Baca Juga:
Gempa Myanmar: 15 Korban Diduga Masih Hidup di Bawah Reruntuhan Gedung
Jumlah anak-anak di sekolah lebih sedikit dari biasanya ketika si penyerang tiba karena hujan lebat membuat banyak orang tidak berangkat, menurut pejabat distrik Jidapa Boonsom, yang bekerja di sebuah kantor di dekatnya.
"Penembak datang sekitar waktu makan siang dan mula-mula menembak empat atau lima petugas di pusat penitipan anak," kata Jidapa kepada kantor berita Reuters.
Si penyerang kemudian mendobrak masuk ke ruang terkunci tempat anak-anak sedang tidur dan menyerang mereka, kata pejabat itu.
Baca Juga:
Kesehatan Paus Fransiskus Membaik, Panjatkan Doa Untuk Myanmar, Thailand, dan Korsel
Awalnya orang mengira tembakan itu kembang api, katanya.
"Ini sungguh mengejutkan. Kami sangat takut dan berlari untuk bersembunyi begitu kami tahu itu penembakan. Begitu banyak anak yang terbunuh, saya belum pernah melihat yang seperti itu."
Seorang guru yang berhasil melarikan diri menyebut pisau yang dibawa penyerang "seperti pisau untuk memotong rumput - bentuknya melengkung".