WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketegangan di kawasan Laut Kuning kembali mencuat setelah Korea Selatan menyuarakan keberatannya terhadap pembangunan struktur laut oleh Tiongkok di area sengketa dekat Semenanjung Korea.
Perselisihan ini menjadi sorotan geopolitik terbaru di Asia Timur, menyoroti kompleksitas hubungan bilateral dan batasan maritim yang belum terselesaikan sepenuhnya antara kedua negara.
Baca Juga:
Pertemuan Bilateral Vietnam, Prabowo Komitmen Ratifikasi ZEE
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan secara resmi menyatakan kekhawatiran mereka pada Kamis (24/4/2025), sehari setelah digelarnya dialog maritim bilateral di Seoul.
Dalam pertemuan tersebut, Korsel menyampaikan protes diplomatik atas struktur laut yang dibangun oleh Tiongkok di perairan yang masih menjadi zona abu-abu hukum antara kedua negara.
Struktur tersebut terletak di area sengketa yang dikenal sebagai Zona Maritim Sementara di Laut Kuning—disebut sebagai Laut Barat oleh Korea Selatan—di mana zona ekonomi eksklusif (ZEE) dari masing-masing negara saling tumpang tindih.
Baca Juga:
Tangis Pengungsi Rohingya Pecah Saat Diusir dari Gedung BMA Aceh
Pemerintah Korea Selatan mencurigai bahwa langkah Tiongkok ini berpotensi memperkuat klaim sepihak atas wilayah yang status hukumnya belum final.
Penjelasan Pihak China dan Respons Korea Selatan
Dalam pernyataan yang disampaikan kepada media, pihak Korea Selatan menjelaskan bahwa Tiongkok berdalih struktur itu hanyalah fasilitas budidaya ikan dan tidak memiliki kaitan langsung dengan isu kedaulatan wilayah.