WahanaNews.co | Amerika Serikat (AS) hengkang, China datang.
Itulah yang dialami Afghanistan.
Baca Juga:
AS Beri Sinyal Bakal Invasi Afghanistan Lagi
Negara yang berbatasan langsung dengan
Pakistan, Iran, Turkeminstan, dan Tajikistan tersebut kini di bawah kekuasaan
Taliban.
Dalam menghadapi Taliban, China yang
semakin kuat, baik ekonomi maupun militer, mencoba menunjukkan kepada dunia
bahwa mereka "hampir menang" dengan
tidak berperang di Afghanistan, tidak seperti Rusia (dahulu Uni Soviet) dan AS.
Jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban
secara otomatis mengalihkan penguasaan atas kekayaan mineral tambang di negara
itu.
Baca Juga:
Korban Gempa Afghanistan Tembus 2.200 Jiwa, PBB Peringatkan Angka Bisa Bertambah
Potensi ekonominya bahkan mencapai US$ 1 triliun
atau lebih dari Rp 14 ribu triliun.
Afghanistan dikenal sebagai negara
yang terkurung daratan atau landlock.
Wilayahnya didominasi pegunungan dan
gersang.