Badan Energi Internasional (IEA)
memperkirakan, permintaan logam mineral untuk energi
bersih periode 2020-2040 semakin tinggi.
Permintaan lithium, misalnya, meningkat secara mengejutkan, yakni 13-42 kali.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Disusul grafit (8-25 kali), kobalt (6-21 kali), nikel (7-19 kali), mangan (3-8 kali), tanah jarang (3-7 kali), dan tembaga (2-3 kali).
Selain itu, permintaan baterai
lithium-ion diprediksi juga meningkat, dari 2,7 TWh menjadi 5,9 TWh per
tahunnya pada 2030.
Pasar baterai yang ketat adalah ujian
berikutnya untuk mobil listrik setelah krisis chip.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
"Permintaan baterai lithium-ion
untuk transportasi dan penyimpanan energi akan melonjak hingga 5,9 TWh per
tahun dalam 9 tahun lagi. Itu jelas akan membebani rantai pasok," demikian
menurut IEA. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.