"Jelas bahwa Ukraina, yang para penguasanya yang bobrok jatuh ke dalam bencana, hanyalah alat bagi Amerika Serikat dalam konfrontasi geopolitik dengan Rusia," katanya.
"Washington perlu waktu untuk membiasakan diri dengan fakta bahwa hegemoninya ada di masa lalu, dan harus memperhitungkan kepentingan nasional Rusia, yang memiliki lingkup pengaruh dan tanggung jawab sendiri," tambahnya.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, memberikan tanggapan yang blak-blakan terhadap komentar Darchiyev, dengan mengatakan: "Koeksistensi damai memiliki dua kata. Yang utama adalah 'damai'."
"Rusia melakukan segala dayanya untuk mengolok-olok kata itu melalui agresinya terhadap Ukraina," katanya pada konferensi pers dengan Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas.
Dia mengatakan bahwa Putin "membuat Rusia paria, menghancurkan dalam waktu seminggu (setelah) 30 tahun keterbukaan dan peluang internasional."
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada Selasa (8/3/2022) bahwa AS akan melarang impor minyak, gas alam, dan batu bara Rusia sebagai bagian dari hukuman pemerintahannya terhadap Moskow atas invasi tersebut. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.