Diplomat Kremlin ini mengatakan Rusia telah menjadi lebih mandiri dalam menanggapi ancaman sanksi.
"Kami lebih mandiri dan mampu meningkatkan ekspor kami," kata Tatarintsev kepada surat kabar Aftonbladet.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Kami tidak memiliki keju Italia atau Swiss, tetapi kami telah belajar membuat keju Rusia yang sama baiknya menggunakan resep Italia dan Swiss."
Dia mengatakan sanksi telah memungkinkan ekonomi negaranya dan sektor pertaniannya berkembang.
Di Ukraina, para warga sipil telah mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan invasi Rusia dengan belajar menembakkan senjata.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Negara itu juga menghadapi pemutusan jalur udara di tengah laporan bahwa perusahaan asuransi Lloyds of London akan berhenti memberikan perlindungan kepada maskapai yang terbang ke sana.
Itu terjadi setelah Presiden Joe Biden memperingatkan Vladimir Putin tentang respons "cepat dan berat" setelah mengeklaim bahwa Moskow berencana untuk menyerang tetangganya dalam beberapa hari ke depan.
Menurut media Jerman, Der Spiegel, intelijen baru dari Barat sekarang menunjukkan Rusia akan menyerang Ukraina pada Rabu, 16 Februari 2022.