WahanaNews.co | Dalam Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) ke-76 pekan ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping, berkesempatan menyampaian pidatonya.
Alhasil, meski tidak menyebut negara yang dimaksud, namun isi pidato dari kedua kepala negara itupun sarat makna “saling serang”.
Baca Juga:
Lagi, Diplomat RI Bungkam PM Vanuatu Gegara Isukan Pelanggaran HAM Papua Barat
Presiden Biden menyebut, kekuatan besar dunia wajib mengatur hubungan dengan hati-hati, sehingga tidak beralih dari persaingan yang bertanggung jawab ke konflik.
“Semua kekuatan utama dunia, menurut saya memiliki kewajiban untuk mengatur hubungan mereka dengan hati-hati. Jadi mereka tidak beralih dari persaingan yang bertanggung jawab ke konflik,” ujar Biden, Rabu (22/9/2021).
Biden memastikan negara yang dipimpinnya itu akan membela sekutu dan negara-negara lemah dari dominasi negara-negara yang lebih kuat.
Baca Juga:
Penuh Perdebatan, Siapa yang Wakili Myanmar di Sidang Majelis Umum PBB?
“Amerika Serikat akan bersaing dan akan bersaing dengan penuh semangat serta meninggalkan nilai-nilai dan kekuatan kita. Akan membela sekutu dan teman-teman kami dan menentang upaya negara-negara yang lebih kuat telah mendominasi negara-negara yang lebih lemah, baik melalui perubahan wilayah dengan kekuatan, paksaan ekonomi, eksploitasi teknis atau disinformasi,” tegasnya.
Menurut Biden, negara yang dipimpinnya itu tidak berusaha memulai perang dingin.
“Tapi, kami tidak, saya mengatakannya lagi, kami tidak mencari perang dingin baru atau dunia yang terbelah dalam balok-balok kaku,” ucap Biden dalam pidato yang disampaikan setelah pidato Presiden Brasil.