Menurut Klaus Dodds, profesor geopolitik di Royal Holloway, University of London, salah satu faktor utama yang menarik perhatian Trump adalah kekayaan sumber daya alam di Greenland.
Pulau ini memiliki cadangan minyak, gas, serta logam tanah jarang yang sangat penting untuk industri mobil listrik, turbin angin, dan peralatan militer.
Baca Juga:
Pangkalan Militer Asing: AS Pimpin dengan 750, Inggris Ikuti dengan 145 di Seluruh Dunia
Saat ini, China mendominasi pasar global untuk logam tanah jarang. Pemerintah China bahkan pernah mengancam akan membatasi ekspor mineral penting tersebut, yang membuat AS khawatir akan ketergantungannya terhadap Beijing.
"Trump dan para penasihatnya jelas sangat cemas dengan dominasi yang tampaknya dimiliki China di sektor ini," jelas Dodds.
Dampak Es yang Mencair
Baca Juga:
Tragedi Tahun Baru di New Orleans: Truk Seruduk Kerumunan, 10 Tewas
Pemanasan global telah mempercepat pencairan es di Greenland, menciptakan peluang ekonomi baru.
Fenomena ini membuka jalur pelayaran baru di wilayah Arktik, yang aktivitasnya meningkat hingga 37 persen dalam satu dekade terakhir, menurut Dewan Arktik.
"Trump mungkin secara naluriah melihat potensi besar dari mencairnya es di Arktik," tambah Dodds.