"Kami hidup tanpa harapan. Sekarang saya menghabiskan sebagian besar waktu saya di rumah. Saya menghabiskan waktu dengan menonton film, video di media sosial dan acara TV," kata dia.
Pekerja kemanusiaan itu juga berharap bisa berkuliah untuk mendapatkan gelar master, namun mimpi itu sekarang "hancur".
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
"Saya merasa lelah tidak melakukan apa-apa sepanjang hari. Saya bahkan tidak bisa pergi keluar dengan tenang," katanya.
Dia mengatakan telah beberapa kali berselisih dengan Taliban. Pasukan sering kali memberhentikan di pos pemeriksaan.
"Setiap kali saya keluar, mereka menghentikan saya di pos pemeriksaan, menyuruh saya mengenakan jilbab dan menutupi wajah serta rambut saya. Meskipun saya memiliki jilbab yang layak, mereka tetap akan menghentikan Anda dan memerintahkan Anda untuk mengenakan jilbab dengan benar," katanya.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
PPB dalam perkembangan terbaru mengatakan kepada BBC bahwa menteri Taliban mengisyaratkan akan membuat aturan baru supaya perempuan Afghan dapat bekerja di beberapa operasi kemanusiaan. Masih belum jelas kapan aturan baru itu akan dikeluarkan.
Pengakuan Perempuan Tak Boleh Bekerja
Seorang penjahit di Afghanistan dikenal dengan desain tradisionalnya yang penuh warna juga bercerita.