Perempuan psikolog tersebut mengatakan bahwa dia menerima lebih dari 30 pesan setiap malam dari gadis-gadis yang ingin menghadiri kelasnya, dan jumlahnya terus meningkat.
"Mereka adalah gadis-gadis yang berada dalam situasi yang lebih buruk dari saya dan mereka memiliki pikiran untuk bunuh diri," katanya.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
"Mereka ingin bunuh diri dan mengakhiri hidup mereka karena mereka telah kehilangan semua kebutuhan dasar yang pernah mereka miliki," tambahnya.
Baginya, salah satu pengalaman paling menakutkan sebagai perempuan Afghanistan adalah ketika dihentikan oleh Taliban di pos pemeriksaan.
"Rasanya seperti tidak bisa bernapas," kata dia.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
"Mereka memang tidak meminta kami untuk memberikan ponsel atau memeriksa dompet kami. Hal-hal itu tidak mereka lakukan, tetapi mereka membunuh kami perlahan, seperti menenggak racun secara perlahan," katanya.
"[Mereka] menakut-nakuti kami, membuat kami merasa bahwa.. menciptakan situasi di mana mereka tidak akan membunuh kami dengan peluru, tetapi mereka akan membunuh kami dengan ketakutan. Bagaimana jika mereka bertanya, di mana mahram (pendamping) Anda? Bagaimana jika mereka bertanya di mana kamu bekerja?" ujar dia.
Ada yang Merasa Lebih Bebas