Putra tersangka, dalam pernyataannya kepada situs berita Slovakia aktuality.sk, mengaku tidak mengetahui apa yang dipikirkan ayahnya, apa yang direncanakan, dan mengapa hal itu terjadi.
Ia mengatakan bahwa ayahnya adalah pemilik senjata yang terdaftar secara sah.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Ketika ditanya apakah ayahnya merasa benci terhadap Fico, sang anak menjawab: "Saya akan beritahu Anda ini: dia tidak memilih dia [PM Fico]. Hanya itu yang bisa saya katakan tentang hal itu."
Vlasta Kollarova, kepala perpustakaan setempat di kampung halaman tersangka, mengatakan kepada harian Dennik N: "Dia memberontak ketika dia masih muda, tapi tidak agresif."
PM Fico Kawan Rusia
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Sementara itu, pemerintah Rusia berharap pemimpin negara NATO, Robert Fico, segera pulih dari insiden penembakan tersebut. "Kami dengan keras mengutuk serangan [ini]," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada acara bincang-bincang jurnalis Vladimir Soloviev pada Rabu malam.
Meski menjadi pemimpin negara NATO, Fico memilih sikap netral terkait perang Rusia-Ukraina. Sikapnya itu membuatnya bentrok dengan para pejabat Barat, termasuk dengan politisi di negaranya sendiri.
"Kami juga mendoakan agar perdana menteri segera pulih," lanjut Zakharova.
Menurut Zakharova, Moskow mengenal Fico sebagai "sahabat Rusia", memuji tekad dan keberaniannya dalam menghadapi tekanan dari banyak pihak.