WAHANANEWS.CO, Jakarta - Duka mendalam menyelimuti dunia kemanusiaan. Seorang dokter yang menjadi suara terakhir dari reruntuhan Gaza kini telah gugur. Seruan pilunya masih menggema, meski tubuhnya kini tak bernyawa.
Di tengah tragedi itu, rakyat Indonesia bersatu dalam penolakan terhadap rencana normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca Juga:
Menembus Iron Dome dan THAAD, Rudal Haj Qassem Iran Jadi Mimpi Buruk Baru Israel
Media lokal Gaza melaporkan bahwa Marwan Al-Sultan, direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, tewas dalam serangan udara Israel.
Ia gugur bersama istrinya dan beberapa anggota keluarganya saat rumah mereka dihantam rudal di kawasan padat penduduk, belum lama ini.
Menurut laporan Al-Jazeera, Marwan merupakan sosok penting yang selama ini menjadi sumber informasi utama tentang kondisi warga sipil di Gaza, khususnya dari RS Indonesia, fasilitas kesehatan yang sempat dikepung dan dikosongkan secara paksa oleh militer Israel (IDF).
Baca Juga:
Iran Tak Lagi Percaya Diplomasi! Serangan Israel Justru Satukan Rakyat Iran
Sebelumnya, IDF menuduh Hamas menggunakan Rumah Sakit Indonesia sebagai basis aktivitas teroris dan menembaki pasukan Israel dari dalam area rumah sakit.
Namun, sejak beberapa pekan lalu, fasilitas tersebut sudah dalam kondisi kosong dan tak lagi beroperasi.
Dalam berbagai pernyataan sebelum wafatnya, Marwan Al-Sultan berulang kali menyerukan kepada dunia internasional, termasuk pemerintah Indonesia, untuk menjamin keselamatan tenaga medis.