Dia berharap untuk melanjutkan
penerbangan dari India setelah 15 Mei jika imbauan kesehatan mengizinkan.
Pembatasan sementara yang
diperkenalkan oleh Australia, yang memiliki salah satu undang-undang biosekuriti
terberat di dunia, dikecam oleh legislator, ekspatriat, dan diaspora India.
Baca Juga:
Prabowo dan PM Albanese Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Strategis Indonesia-Australia
Komisi Hak Asasi Manusia Australia
mengatakan akan mendekati pemerintah secara langsung dengan keprihatinannya.
Beberapa sekutu Morrison yang paling
menonjol mengecam larangan tersebut, termasuk komentator Sky News, Andrew Bolt, yang
mengatakan itu "bau rasisme".
Sekitar 9.000 warga Australia diyakini
berada di India, di mana ratusan ribu kasus virus Corona baru
terdeteksi setiap hari dan jumlah kematian melonjak.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Santap Pagi Bersama PM Albanese di Peru
Mantan pemain kriket Australia, Michael Slater, yang bekerja di India sebagai komentator IPL,
termasuk di antara mereka yang mempermalukan keputusan Morrison sebagai
"aib".
"Darah
di tanganmu PM. Beraninya Anda memperlakukan kami seperti ini. Jika Pemerintah
kami memperhatikan keselamatan warga Australia, mereka pasti akan mengizinkan
kami pulang," tulisnya di Twitter.
Morrison menolak komentar Slater
sebagai "tidak masuk akal". [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.