Sejak 25 Oktober lalu, setelah RSF menguasai kota Bara di Kordofan Utara, Kantor HAM PBB mencatat setidaknya 269 warga sipil tewas akibat serangan udara, rentetan tembakan artileri, serta eksekusi singkat.
“Gangguan telekomunikasi dan internet menghambat pelaporan yang akurat, sehingga jumlah korban sipil kemungkinan akan jauh lebih tinggi. Terdapat pula laporan pembunuhan balasan, penahanan sewenang-wenang, penculikan, kekerasan seksual, dan perekrutan paksa, termasuk terhadap anak-anak,” kata Turk, Rabu (3/12/2025).
Baca Juga:
Geser Tokyo, PBB Nobatkan Jakarta Kota Terpadat di Dunia
Selain itu, laporan terpisah PBB menyebutkan bahwa pada 3 November lalu sebuah pesawat tanpa awak milik RSF menyerang tenda tempat para pelayat berkumpul di El Obeid, Kordofan Utara, menewaskan 45 orang, sebagian besar perempuan.
Sementara itu, pada 29 November, serangan udara SAF di Kauda, Kordofan Selatan, mengakibatkan sedikitnya 48 warga sipil meninggal dunia.
Pertempuran intens antarkedua kubu terus berlanjut di tiga negara bagian Kordofan, menyebabkan jumlah korban sipil semakin meningkat dan memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah berlangsung sejak awal konflik.
Baca Juga:
Hampir 100 Ribu Warga Tinggalkan El-Fasher Setelah RSF Kuasai Darfur Utara
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.