Pada Rabu (25/12/2024), penerbangan operasional dengan pesawat Embraer 190AR rusak parah akibat diduga terkena rudal anti-pesawat selama pendekatan pesawat ke Grozny.
Pesawat berusaha mengalihkan rute, namun akhirnya jatuh di dekat Bandara Internasional Aktau, Kazakhstan, dengan 62 penumpang dan 5 awak di dalamnya.
Baca Juga:
Tragedi Langit, 3 Pesawat Jatuh di 3 Negara dalam 24 Jam
Dari total 67 orang, 38 orang meninggal, termasuk kedua pilot dan seorang pramugari, sementara 29 orang selamat meskipun terluka.
Kantor berita Rusia melaporkan bahwa pesawat itu terbang dari Baku menuju Grozny, tetapi terpaksa dialihkan karena kabut di Grozny.
Korban selamat melaporkan adanya ledakan dan pecahan peluru yang menghantam pesawat saat pesawat mendekati Grozny.
Baca Juga:
Sebelum Insiden Kecelakaan, Pilot Jeju Air Kirim Sinyal Mayday Bird Strike
Pesawat dilaporkan mengeluarkan sinyal 7700 pada transpondernya, menandakan keadaan darurat saat terbang di atas Laut Kaspia.
Awalnya, maskapai dan Badan Transportasi Udara Federal Rusia menduga penyebab kecelakaan adalah tabrakan burung, meskipun otoritas Rusia dan Azerbaijan menyatakan bahwa terlalu dini untuk berspekulasi.
Gambar-gambar dari lokasi kecelakaan menunjukkan beberapa lubang berlubang di bagian ekor pesawat, yang menurut para ahli lebih mirip dengan kerusakan akibat hantaman rudal permukaan-ke-udara daripada tabrakan burung.