Operasi penyelamatan petugas terhadap pesawat Jeju Air jenis Boeing 737 800 yang keluar dari landasan pacu dan jatuh di Bandara Internasional Muan, Minggu, 29 Desember 2024. Kecelakaan ini menyebabkan 179 orang tewas. (Yonhap)
Operasi penyelamatan petugas terhadap pesawat Jeju Air jenis Boeing 737 800 yang keluar dari landasan pacu dan jatuh di Bandara Internasional Muan, Minggu, 29 Desember 2024. Kecelakaan ini menyebabkan 179 orang tewas. (Yonhap)
Baca Juga:
Tragedi Langit, 3 Pesawat Jatuh di 3 Negara dalam 24 Jam
Kedua korban selamat adalah seorang awak laki-laki yang sedang menerima perawatan untuk luka tidak mengancam jiwa di unit perawatan intensif, dan seorang awak perempuan yang sedang dalam pemulihan.
Jumlah korban tewas resmi belum pasti pada awalnya, namun terus bertambah beberapa jam setelah kecelakaan.
Meskipun 141 dari 179 orang telah teridentifikasi melalui identifikasi sidik jari dan pemeriksaan DNA, 38 orang masih belum teridentifikasi, ABC News melaporkan.
Baca Juga:
Sebelum Insiden Kecelakaan, Pilot Jeju Air Kirim Sinyal Mayday Bird Strike
Pihak berwenang tengah mempercepat proses identifikasi korban.
Pada Senin (30/12/2024) pagi, Pesawat Jeju Air penerbangan 7C 101, yang berangkat dari Bandara Internasional Gimpo dengan 161 penumpang, melaporkan kerusakan roda pendaratan tak lama setelah lepas landas.
Pesawat Boeing 737-800 tersebut terpaksa kembali ke Bandara Gimpo setelah mengalami masalah teknis pada sistem roda pendaratan.