Dalam pernyataan resminya, Kardinal Farrell menekankan warisan besar yang ditinggalkan oleh Paus Fransiskus, baik secara spiritual maupun kemanusiaan.
"Ia mengajarkan kita untuk hidup dalam nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, terutama bagi mereka yang termiskin dan paling terpinggirkan," ungkap Farrell.
Baca Juga:
Paus Baru Tak Digaji, Vatikan Tanggung Semua Kebutuhan
Selama masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus secara konsisten menyuarakan pesan tentang cinta tanpa syarat, pengampunan, dan solidaritas lintas agama dan bangsa.
Pesan-pesan ini hadir dalam homili, dokumen resmi, maupun dalam kunjungan pastoralnya ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke wilayah konflik, kamp pengungsi, dan negara-negara mayoritas non-Katolik.
"Dengan rasa syukur yang mendalam atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kita menyerahkan jiwa Paus Fransiskus ke dalam kasih ilahi yang tak terbatas dan penuh belas kasih dari Allah Tritunggal," lanjut Farrell.
Baca Juga:
Dimulai, Begini Cara Pemilihan Paus pada Konklav 7 Mei 2025
Segera setelah kabar duka itu diumumkan, lonceng kematian berdentang dari Basilika Santo Petrus. Suasana hening menyelimuti Lapangan Santo Petrus ketika umat yang hadir menundukkan kepala dalam doa.
Bendera Vatikan dikibarkan setengah tiang sebagai tanda duka mendalam atas wafatnya pemimpin spiritual yang selama hidupnya membawa terang harapan di tengah dunia yang penuh kegelisahan.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]