Tidak diambilnya kebijakan untuk menaikkan suku bunga membuat inflasi sulit didinginkan. Harga barang-barang kebutuhan pokok di negeri berpenduduk 85 juta itu terus melonjak.
Sementara gaji dengan mata uang lokal sangat terdevaluasi. Upah minimum Turki bernilai sekitar US$ 380 pada Januari dan, dengan volatilitas kemarin, gaji menyusut menjadi US$224.
Baca Juga:
Belanda Bangkit, Menang 2-1 atas Turki di Euro 2024 Berlin
Menurunnya lira juga diyakini akan memiliki dampak signifikan pada utang negeri itu. Menurut lembaga pemeringkat Fitch, pada Agustus 57% dari utang pemerintah pusat Turki terkait dengan mata uang asing atau dalam denominasi.
Ini artinya membayar utang itu akan menjadi lebih menyakitkan karena lira terus turun nilainya. Selain itu, krisis yang lebih besar dikatakan bisa muncul jika terjadi rush money. Ini adalah kondisi ketika terjadi penarikan uang besar-besaran oleh masyarakat. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.