WAHANANEWS.co, Jakarta - Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh di Teheran pada Rabu (31/7/2024) saat menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Namun, menurut seorang sumber, Haniyeh tidak tewas karena rudal seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Baca Juga:
Bendera Merah Berkibar: Sinyal Balas Dendam Iran atas Kematian Pemimpin Hamas
Kepada CNN, sumber tersebut mengklaim bahwa Haniyeh tewas akibat alat peledak yang telah disembunyikan beberapa minggu sebelumnya.
Sumber itu menjelaskan bahwa bom tersebut disembunyikan di sebuah wisma tamu tempat Haniyeh menginap sekitar dua bulan lalu dan diledakkan dari jarak jauh saat ia kembali ke kamar tersebut di Teheran.
Sumber tersebut menyatakan telah menerima pengarahan mengenai operasi ini.
Baca Juga:
9 Staf UNRWA Dipecat PBB, Atas Dugaan Terlibat Serangan Hamas ke Israel
Media Amerika Serikat, The New York Times, adalah yang pertama kali melaporkan detail pembunuhan Ismail Haniyeh.
Pemerintah Iran dan Hamas menuduh Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh, namun Israel tidak mengonfirmasi maupun menyangkal keterlibatannya.
Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa pejabat AS diberi pengarahan oleh pejabat Israel setelah pembunuhan Haniyeh terjadi.