Perusahaan menghadapi penundaan konstruksi karena membutuhkan dua lisensi --lisensi produksi emas yang diperoleh pada bulan Maret dan sewa 21 tahun untuk menambang emas di negara tersebut.
Baca Juga:
Tarif PSK Rusia & Uganda di Bali Rp6 Juta per Jam, Dibongkar Imigrasi
3. Perusahaan Cina Mulai Bekerja
Sesuai laporan, perusahaan China telah menginvestasikan $200 juta untuk membangun fasilitas pemurnian.
Menurut juru bicara Kementerian Energi dan Pengembangan Mineral, Solomon Muyita, perusahaan yang dikelola China itu mengharapkan untuk menambang dan mulai memurnikan sekitar 5.000 kg emas per hari di Busia pada akhir tahun.
Baca Juga:
Gunungan Sampah TPA di Uganda Longsor, 23 Orang Tewas
Ekspor emas Uganda dilaporkan meningkat sejak pembukaan Penyulingan Emas Afrika di Entebbe.
Menunjuk ke enam kilang emas lokal, Presiden telah mengatakan bahwa waktu bagi Uganda untuk mengirimkan ekspor emas mentah yang belum diproses sudah berakhir.
Kilang Emas Afrika di Entebbe dikenai sanksi oleh AS atas dugaan pengadaan emas ilegal.