Informasi yang diterima Kemlu menyebut Nawza pergi bersama seorang pria berkewarganegaraan Inggris bernama Chris, yang dikenal keluarga sejak di Indonesia.
Sejak keberangkatan itu, komunikasi Nawza dengan keluarga terus berkurang hingga akhirnya terputus.
Baca Juga:
Hendak Dikirim ke Malaysia, 4 Korban TPPO Disekap di Surabaya
Judha menjelaskan, selama di Kamboja Nawza tidak bekerja.
Pada 31 Mei 2025, Kemlu sempat melakukan video call langsung dengan Nawza yang mengaku pergi atas keinginannya sendiri karena persoalan keluarga.
Berdasarkan asesmen, kondisi Nawza saat itu dinilai baik, bebas bergerak, dan tidak mengalami ancaman maupun kekerasan.
Baca Juga:
Modus Sindikat Perdagangan Bayi di Jawa Timur, Datangi Ortu yang Baru Melahirkan
Kemlu menawarkan mediasi Nawza dengan keluarga, namun ia menolak dan meminta pemerintah menghormati pilihannya sebagai orang dewasa yang bisa mengambil keputusan sendiri.
Pada 8 Agustus 2025, Kemlu mendapat laporan bahwa Nawza dirawat di RS Rujukan Siem Reap.
KBRI Phnom Penh juga mengabarkan kepada keluarga bahwa kondisi Nawza memburuk hingga koma pada 11 Agustus 2025 dan meninggal pada 12 Agustus 2025 pukul 10.20 waktu setempat.