WahanaNews.co | Gagal
jadi anggota pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Navy SEAL, Ryan Sawyer Mays
membakar habis kapal perang USS Bonhomme Richard senilai USD1,2 miliar atau
lebih dari Rp17,2 triliun.
ass="MsoNormal">
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Sebuah surat perintah penggeledahan yang dikeluarkan Naval
Criminal Investigative Service (NCIS) mengungkap motif dendam di balik aksi
pelaut berusia 20 tahun tersebut.
Menurut surat tersebut, Mays telah merugikan Angkatan Laut
miliaran dollar dalam kerusakan setelah keluar dari pelatihan Navy SEAL dan
mengalami perpisahan yang memalukan.
USS Bonhomme Richard, kapal amfibi yang berfungsi sebagai
kapal induk mini, terbakar hebat selama empat hari di Pangkalan Angkatan Laut
San Diego pada tahun lalu.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
Kebakaran yang disertai beberapa ledakan telah menyebabkan
kapal perang yang sangat mahal itu tidak dapat diselamatkan. Puluhan orang
terluka dalam insiden itu.
November lalu, Angkatan Laut mengatakan akan membuang USS
Bonhomme Richard mengingat perkiraan biaya perbaikan sebanyak USD3,2 miliar.
Kapal tersebut menelan biaya sekitar USD750 juta ketika
dibangun pada tahun 1998, atau sekitar USD1,2 miliar menurut standar saat ini.
Penyelidikan, menurut surat dari NCIS, masih berlangsung.
Menurut surat dari NCIS yang diterbitkan The Daily Beast,
Kamis (5/8/2021), Ryan Sawyer Mays menimbulkan kecurigaan penyelidik setelah
USS Bonhomme Richard seberat 40.000 ton terbakar pada 12 Juli 2020, di mana
Mays sambil bekerja memadamkan kobaran api yang ganas.
Mays, yang identitasnya belum pernah diungkapkan sebelumnya,
kini menghadapi tuduhan pembakaran dalam yurisdiksi maritim dan teritorial
khusus, penggunaan api untuk merusak properti federal, dan membuat pernyataan
palsu.
Seorang juru bicara Angkatan Laut mengatakan jika Angkatan
Laut melanjutkannya di pengadilan militer, Mays akan didakwa dengan pembakaran
yang diperparah dan membahayakan kapal dengan sengaja.
Kepala Operasi Angkatan Laut Laksamana Mike Gilday pada
musim panas lalu mengatakan api berkobar melalui kapal 14-dek setelah dimulai
di ruang kargo, dengan suhu di atas kapal melebihi 1.000 derajat Celsius.
Kobaran api akhirnya berhasil dijinakkan oleh sekitar 400
pelaut dari 16 kapal, helikopter yang membuang air ke api, para petugas dari
Departemen Pemadam Kebakaran Pangkalan Angkatan Laut San Diego, dan banyak
departemen pemadam kebakaran sipil dari kota-kota sekitarnya.
Mays diidentifikasi oleh para penyelidik NCIS setelah mereka
mewawancarai sekitar 177 pelaut yang ditugaskan di USS Bonhomme Richard.
Seorang saksi melaporkan bahwa dia telah melihat
"laki-laki berkulit terang" dengan baju bersih dan masker wajah
membawa ember logam ke Lower V - bagian belakang kapal - tetapi tidak mengenali
orang yang dimaksud. Namun kemudian, pelaut tersebut, yang disebutkan dalam
surat pernyataan NCIS sebagai Kenji Velasco, menyebutkan seorang pelaut bernama
Mays yang "membenci" Angkatan Laut dan Armada AS.
Dalam wawancara lebih lanjut, Velasco mengatakan dia "cukup
yakin" dan "90 persen yakin" dia melihat Mays turun ke Lower V sebelum
kebakaran terjadi. Dia juga mencatat bahwa peralatan pemadam kebakaran di
daerah itu tampaknya telah dirusak.
Lebih lanjut Velasco menjelaskan bahwa pada jam-jam dan
hari-hari setelah kebakaran, dia sadar bahwa orang yang turun ke Lower V pada
pukul 08.05 pada hari kebakaran itu adalah Mays. [qnt]