WAHANANEWS.CO, Jakarta - Krisis di Timur Tengah semakin memburuk menyusul serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.
Dampaknya, Iran kini mengambil langkah ekstrem yang bisa mengguncang ekonomi dunia: menutup Selat Hormuz, jalur utama perdagangan minyak global.
Baca Juga:
Loyalis Prabowo Sudaryono Duduki Kursi Komisaris Utama Pupuk Indonesia, Ini Rekam Jejaknya
Parlemen Iran resmi menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz untuk seluruh aktivitas pelayaran.
Langkah ini diumumkan oleh Mayor Jenderal Esmaeli Kowsari dari Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran, Minggu (22/6/2025).
“Parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup,” ujar Kowsari dalam siaran televisi Iran Press TV.
Baca Juga:
Bupati Dairi Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Pekan Ketiga Juni 2025
Meski begitu, keputusan akhir masih menunggu persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, otoritas pertahanan tertinggi Iran yang dikendalikan langsung oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Selat Hormuz adalah jalur laut vital yang dilalui hampir seperempat dari seluruh pengiriman minyak dunia.
Penutupan selat ini dipandang luas sebagai ancaman paling efektif dari Iran untuk melawan tekanan negara-negara Barat.