"Ini tidak adil," klaim pengacara para pembunuh tersebut.
“Saya sangat kecewa dengan putusan itu. Itu tidak adil," katanya lagi kepada AFP yang dilansir Jumat (10/12/2021).
Baca Juga:
Target Eliminasi TB Terancam, Bangladesh Hadapi Dampak Pemangkasan Dana AS
“Mereka adalah pemuda dan beberapa mahasiswa terbaik di negara ini. Mereka dijatuhi hukuman mati meskipun tidak ada bukti yang tepat terhadap beberapa dari mereka.”
Protes berhari-hari setelah pembunuhan Fahad menyerukan agar para penyerang dihukum berat dan Liga Chhatra Bangladesh dilarang.
PM Hasina bersumpah segera setelah itu bahwa para pembunuh akan mendapatkan "hukuman tertinggi".
Baca Juga:
Pemerintah Imbau Pengusaha Indonesia Berhati-hati dalam Transaksi Perbankan dengan Bangladesh
Menteri Kehakiman Anisul Huq mengatakan putusan itu menunjukkan bahwa “tidak ada yang bisa berjalan dengan bebas setelah melakukan kejahatan seperti itu”.
Chhtra Odhikhar Parishad, sebuah kelompok mahasiswa terkemuka, mengadakan demonstrasi untuk memuji putusan dan menuntut eksekusi cepat dari hukuman mati.
“Putusannya adalah kemenangan rakyat,” kata Akram Hossain, sekretaris jenderal kelompok itu.