Pemerintah mengidentifikasi sejumlah faktor penyebab krisis harga beras ini.
Salah satunya adalah kerusakan tanaman akibat musim panas ekstrem yang melanda dua tahun lalu.
Baca Juga:
Bulog Tak Bisa Bergerak Tanpa Instruksi, Firman Minta Kebijakan Orde Baru Diterapkan Lagi
Suhu panas dan kekeringan panjang membuat hasil panen gagal di banyak wilayah, memperparah kelangkaan.
Tak hanya itu, muncul dugaan bahwa beberapa distributor dan pedagang telah menimbun stok beras untuk memperoleh keuntungan lebih di kemudian hari.
Keadaan menjadi semakin runyam sejak kepanikan massal tahun lalu, menyusul peringatan pemerintah terkait kemungkinan terjadinya “megagempa” yang pada akhirnya tidak terbukti.
Baca Juga:
Bongkar Mafia Beras Rp 99 Triliun, Mentan Amran Malah Ditegur Petinggi Negara
Menanggapi kondisi darurat ini, pemerintah menerapkan kebijakan luar biasa dengan menggelontorkan cadangan darurat beras ke pasar mulai Februari.
Biasanya, langkah ini hanya diambil dalam kondisi bencana besar.
Namun, mengingat situasi yang mengancam ketahanan pangan, langkah tersebut dinilai perlu untuk menstabilkan pasokan dan harga.