"Momen ini adalah yang paling
suram yang dialami negara kita, sebuah waktu saat senja kian mendekat,"
kata Mahn Win Khaing Than.
"Pergerakan harus menang,"
lanjut dia.
Baca Juga:
Bertahan di Rakhine, Etnis Rohingya Seolah Hidup Tanpa Harapan
Belakangan dilaporkan, setidaknya ada 21 orang yang tewas di Yangon saat pabrik di area itu terbakar.
Salah satunya adalah aparat dan
sisanya kebanyakan demonstran.
Grup pemantau, The Assistance
Association for Political Prisoners (AAPP), menyatakan bahwa
kematian karena itu pada Minggu total 38 orang.
Baca Juga:
Aung San Suu Kyi Divonis 6 Tahun Penjara
Sementara pekerja medis setempat
menyatakan, selain korban tewas, banyak sekali korban yang mengalami
luka-luka.
Pabrik-pabrik milik China dirusak dan
dibakar. Menurut pemerintah China, setidaknya 10 fasilitas bisnis milik
mereka dirusak dan diserang demonstran. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.