WahanaNews.co | Posisi junta Myanmar kini semakin terjepit.
Setelah disudutkan ASEAN karena dianggap tidak berkomitmen terhadap perjanjian, kini nasib Myanmar sangat bergantung dari China.
Baca Juga:
Suu Kyi: Rakyat Myanmar, Bersatulah!
Apakah China masih tetap memberikan dukungan?
Atau Beijing justru mengamini langkah ASEAN yang meminta agar junta Myanmar berdialog dengan berbagai elemen di dalam negeri, termasuk Aung San Suu Kyi.
Menurut pengamat komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting, China kini tidak lagi mendukung junta.
Baca Juga:
Myanmar Bebaskan Ribuan Tahanan saat Perayaan Tahun Baru Buddha
Hal ini dibuktikan di sikap mereka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa bangsa (PBB).
"Mereka juga takut, karena perusahaan-perusahaan China di Myanmar dibakar rakyat. Belum lama, Utusan khusus China, Sun Guo Xiang melakukan kunjungan rahasia ke Myanmar, pada Agustus 2021 lalu," ujarnya kepada wartawan, Minggu (31/10/2021).
Menurut Selamat Ginting, utusan khusus pemerintah China bertemu pemimpin kudeta, Jenderal Min Aung Hlaing dan menteri-menteri junta.