Republik Demokratik Kongo mengalami kehancuran tertinggi kedua dari hutan hujan tropis primer, dengan 500.000 hektare hilang pada tahun 2021. Bolivia, sementara itu, kehilangan hampir 300.000 hektare.
Di daerah yang lebih dingin, hutan boreal yang ditemukan di negara-negara paling utara mencapai Kanada, Rusia dan Alaska kehilangan lebih dari 80.000 kilometer persegi area tahun lalu, tingkat tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 2001, menurut laporan tersebut.
Baca Juga:
GAPKI Desak Pembentukan Badan Sawit Nasional di Bawah Pemerintahan Prabowo
"Sebagian besar kerugian itu disebabkan oleh rekor kebakaran di Rusia, didorong oleh kondisi yang lebih panas dan lebih kering yang kemungkinan terkait dengan perubahan iklim," kata laporan itu.
Laporan tersebut memang menyoroti beberapa titik terang, khususnya di Indonesia. Kebijakan pemerintah dan tindakan sektor swasta mendorong hilangnya hutan primer sebesar 25 persen tahun lalu dibandingkan dengan tahun 2020.
Namun demikian, para analis memperingatkan berakhirnya pembekuan sementara pada perkebunan kelapa sawit baru yang dikombinasikan dengan harga minyak sawit tertinggi selama 40 tahun dapat mengancam keberhasilan negara baru-baru ini. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.