WahanaNews.co | Amuk
Covid-19 kembali melanda sejumlah negara di dunia, mulai dari Inggris, Rusia,
Malaysia, hingga Indonesia.
Baca Juga:
Pidato Strategis Prabowo di SPIEF Rusia: Seruan Kedaulatan Pangan hingga Energi Bersih
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus
positif Covid-19 di dunia mencapai 177,34 juta orang per Jumat (18/6). Dari
jumlah itu, 115,38 juta orang sembuh dan 3,83 juta orang meninggal.
Inggris
Baca Juga:
Medan Jalin Kerja Sama dengan Polandia
Pada Jumat kemarin, Inggris mencatat pertambahan jumlah
kasus positif baru mencapai 10.809 kasus dalam 24 jam terakhir. Total kasus di
Inggris pun melonjak jadi 4,6 juta kasus.
Data Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) menunjukkan kenaikan
kasus Covid-19 terjadi karena varian Delta. Tercatat ada 33.630 kasus baru
varian Delta pada 14-16 Juni 2021.
Hal itu membuat total kasus varian Delta yang terkonfirmasi
mencapai 75.953 kasus, naik 79 persen dari sebelumnya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhirnya memutuskan
menunda pencabutan kebijakan penguncian wilayah (lockdown). Hal ini dilakukan
untuk mengantisipasi lonjakan yang lebih tinggi ke depan.
Rusia
Kasus positif Covid-19 baru di Rusia mencapai 17.262 orang
pada Jumat kemarin atau rekor tertinggi sejak 1 Februari 2021. Total kasus pun
ikut naik menjadi 5,28 juta dengan total kasus kematian sekitar 128,44 ribu
orang.
Rusia menjadi salah satu negara yang mengalami lonjakan
tinggi kasus Covid-19 pada pekan ini. Salah satu lonjakan terbanyak terjadi di
Moskow, ibu kota Rusia.
Tercatat, jumlah kasus baru di Moskow saja mencapai 9.056
kasus pada Jumat kemarin. Padahal sebelumnya jumlah kasus positif hanya sekitar
3.000 kasus, tapi kemudian naik menjadi 7.000 kasus dan kini tembus 9.000
kasus.
Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin akhirnya mengambil
kebijakan penutupan akses bagi penonton Liga Eropa 2020 yang tengah digelar.
Pemerintah setempat juga melarang acara pertemuan yang melibatkan lebih dari
1.000 orang dalam sekali waktu.
Malaysia
Negara tetangga Indonesia ini mencatat rekor pertambahan
kasus baru sekitar 6.440 kasus dalam sehari. Padahal, beberapa hari terakhir
jumlah pertambahan kasus baru rata-rata sekitar 5.000 kasus per hari.
Jumlah itu turun dari sebelumnya pernah mencapai 7.000 kasus
saat lonjakan pertama kali terjadi dan memaksa pemerintah memberlakukan
lockdown sejak 1 Juni 2021. Secara total, saat ini ada 678,76 ribu kasus
positif di negeri jiran itu.
Atas lonjakan kasus terbaru ini, lockdown di Malaysia
diperkirakan belum akan dicabut oleh pemerintah setempat. Sebelumnya,
pemerintah Malaysia pernah mengumumkan lockdown tidak akan dicabut sebelum
kasus berada di bawah angka 4.000 kasus per hari.
Indonesia
Di dalam negeri, jumlah kasus Covid-19 juga meningkat dalam
beberapa waktu terakhir. Bila sebelumnya jumlah kasus positif harian hanya
sekian ribu, kini jumlahnya sudah tembus belasan ribu lagi seperti awal tahun.
Bahkan, Indonesia mencetak dua rekor tertinggi sejak Januari
2021 pada dua hari terakhir. Pada Kamis (17/6) misalnya, jumlah pertambahan
jumlah kasus positif mencapai 12.624 kasus.
Angkanya kembali naik lagi menjadi 12.990 kasus pada Jumat
kemarin. Totalnya, ada 1,95 juta kasus positif di tanah air per kemarin.
Lonjakan kasus ini membuat sejumlah pihak mendesak Presiden
Joko Widodo (Jokowi) untuk memberlakukan lockdown. Sebab, Penerapan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dianggap tidak cukup, namun belum ada
perubahan kebijakan dari pemerintah. [qnt]