Wahananews.co |
Saat ini, Jepang kembali memberlakukan situasi darurat, sedangkan kasus corona
di China kembali melonjak.
Baca Juga:
IDI Ingatkan Masyarakat Agar Tidak Abaikan Risiko Penularan COVID-19
Tercatat, jumlah kasus positif corona global sudah mencapai
87.790.453 orang. Sebanyak 1.894.396 di antaranya meninggal dunia.
China melaporkan kenaikan kasus corona harian tertinggi
sejak 30 Juli 2020. Jumlah kenaikan kasus harian sebanyak 63 orang.
Dilansir Reuters, kasus corona di China mayoritas meningkat
di provinsi Hebei yang berada di dekat ibu kota Beijing. Sebelumnya pada Selasa
(5/1), Hebei melaporkan 51 penambahan kasus baru.
Baca Juga:
Varian Covid-19 Terbaru, WHO Peringatkan Potensi Bahaya Arcturus
Untuk menekan corona, pihak berwenang di Shijiazhuang,
Hebei, telah melakukan tes massal dan melarang adanya pertemuan. Pengunjung
yang hendak datang juga wajib menunjukkan hasil tes corona negatif yang diambil
minimal 72 jam sebelum keberangkatan.
Di kota Dalian, provinsi Liaoning, penduduk diminta untuk
tidak melakukan perjalanan keluar kota jika tidak diperlukan.
Sementara itu, Kepolisian Ukraina dan otoritas kesehatan
setempat sedang menyelidiki laporan beberapa warga yang telah divaksin padahal
belum ada izin pemerintah. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Ukraina, Denys
Shmygal.
Penyuntikan dilakukan di sebuah klinik di Kyiv. Mereka
diduga memakai vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech, dengan biaya
yang dipatok hingga 3.000 euro per dosis.
Mengutip Reuters, Ukraina yang telah mencatat lebih dari 1
juta kasus akibat COVID-19 dan 19.357 kematian belum menyetujui salah satu
vaksin yang statusnya masih dikembangkan.
Meski begitu, pemerintah telah menandatangani kontrak untuk
membeli 1,9 juta dosis vaksin Sinovac dari China.
Sedangkan Presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa, akan
menjalani isolasi diri. Rebelo melakukan kontak dengan anggota Casa Civil,
badan spesialis yang memberikan layanan konsultasi kepada presiden. Orang itu
dinyatakan positif corona.
Mengutip Reuters, pria berusia 72 tahun itu sebelumnya
menghadiri agenda kampanye Pilpres yang digelar pada 24 Januari mendatang.
Rebelo telah dijadwalkan untuk mengikuti sejumlah agenda debat presiden.
Situasi darurat berlaku di tiga prefektur di dekat Tokyo.
Keputusan itu diambil untuk mengendalikan pandemi virus corona.
Situasi darurat Tokyo dan tiga prefektur tersebut akan
berlangsung mulai Jumat (8/1) sampai 7 Februari 2021.
Saat ini, Jepang telah mencatat sebanyak 260.000 kasus
corona. Sedangkan angka kematian akibat corona mencapai 3.609 jiwa.
Sebanyak 66.411 kasus corona Jepang berasal dari Tokyo
dengan lonjakan harian terkini sebanyak 1.591 kasus. Ini merupakan angka
terbanyak dibandingkan kasus corona di wilayah Jepang lainnya. [qnt]