Ilmuwan itu muncul di TV pemerintah Iran pada Desember 2017, membuat pengakuan yang mengaku memberikan informasi kepada agen mata-mata Israel tentang militer Iran dan ilmuwan nuklir, dua di antaranya dibunuh pada 2010.
Iran menganggap Israel sebagai musuh bebuyutannya.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Dalam rekaman suara yang kemudian diposting di YouTube, Jalali terdengar mengatakan bahwa interogatornya telah memaksanya untuk membuat beberapa pengakuan yang direkam dalam video.
Istrinya telah berkampanye selama bertahun-tahun untuk membersihkan namanya.
“Banyak pejabat peradilan dan keamanan Iran yang telah kami ajak bicara, yakin akan ketidakbersalahannya dan kesalahan hukuman matinya, tetapi tidak ada yang mau secara terbuka mengakui ini dan menerima tanggung jawab untuk membuat kesalahan,” kata Mehran Nia.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Tidak jelas pejabat mana yang dimaksud Mehran Nia.
Dia mengatakan pengacara suaminya memberikan bukti yang membuktikan bahwa dia tidak bersalah kepada pengadilan satu setengah tahun yang lalu, tetapi menolak untuk meringankan hukuman matinya.
"Dia masih menghadapi risiko eksekusi," katanya.