Dari sisi Iran, Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi menyatakan bahwa Teheran sebenarnya tidak menginginkan konflik meluas menjadi perang kawasan, “kecuali jika dipaksakan kepada kami.”
Ia menegaskan bahwa Iran siap melanjutkan perundingan nuklir dengan Amerika Serikat, namun serangan Israel telah memupuskan peluang itu.
Baca Juga:
Qatar Kecam Israel, Serukan Dunia Islam Ambil Sikap Tegas dalam KTT Doha
“Jelas sekali bahwa rezim Israel tidak menginginkan kesepakatan apa pun terkait isu nuklir; tidak menginginkan perundingan, dan tidak menginginkan diplomasi,” tegas Araghchi dalam pertemuan dengan para duta besar asing.
Menurutnya, serangan terhadap Iran saat proses negosiasi nuklir sedang berjalan adalah bukti nyata bahwa Israel menentang semua bentuk diplomasi.
Ia menambahkan bahwa target serangan Iran terhadap Israel adalah infrastruktur militer dan ekonomi. Namun, ia mengkritik balik serangan Israel yang menyasar fasilitas petrokimia Iran karena dapat memicu konflik kawasan yang lebih luas.
Baca Juga:
Palestina Dapat Dukungan Luas di PBB, Penolakan Justru Datang dari 10 Negara
“Kami tidak ingin memperluas perang ini ke negara lain atau kawasan ini kecuali jika dipaksakan kepada kami,” tegasnya.
Presiden AS Donald Trump sendiri menyatakan bahwa Amerika tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran pada malam sebelumnya.
Lewat unggahan di Truth Social, Trump menulis, “Jika kita diserang dengan cara apa pun, bentuk atau wujud apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kekuatan Angkatan Bersenjata AS akan menyerang Anda pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya.”