WahanaNews.co | Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky muncul di Grammy Awards 2022, Minggu (3/4) malam waktu Las Vegas atau Senin (4/4) pagi waktu Indonesia.
Ia muncul secara khusus melalui sebuah video. Dalam video itu, ia menyuarakan kepada dunia musik untuk tidak diam dan mendukung Ukraina melawan invasi Rusia.
Baca Juga:
Rusia Gempur Kherson dengan 71 Rudal di Malam Natal
Dalam pesan yang telah direkam terlebih dulu, Volodymyr Zelensky melaporkan dari dalam bunker di Kyiv.
Ia mengatakan, saat ini sebanyak 400 anak-anak terluka dan 153 wafat akibat invasi tersebut. Volodymyr Zelensky mengatakan, dampak perang itu membuat keluarga tercerai-berai.
Diberitakan Variety pada Minggu (3/4) malam, sebelum tayangan Grammy Awards 2022, Volodymyr Zelensky masih belum bisa dipastikan apakah akan muncul melalui satelit atau video yang sudah direkam.
Baca Juga:
Makin Runyam! Polandia-Ukraina Cekcok Gara-gara Pidato Zelensky
Volodymyr Zelensky tidak muncul dalam acara Oscar 2022 seperti yang dirumorkan sebelumnya. Ide kemunculan itu pertama kali muncul saat salah satu pemandu Oscar, Amy Schumer, wawancara di acara The Drew Barrymore Show.
Schumer mengatakan kala itu, produser Oscar tengah melakukan pendekatan kepada Presiden Volodymyr Zelensky untuk bisa muncul di Oscar 2022.
Namun hingga acara itu berakhir, Volodymyr Zelensky tidak muncul dan malah fokus publik teralihkan dengan insiden Will Smith menampar Chris Rock.
Kini, Volodymyr Zelensky muncul di Grammy Awards 2022 untuk menyuarakan kondisi terbaru di Ukraina dan mengajak dunia untuk membela mereka.
Berikut pidato lengkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Grammy Awards 2022.
Perang. Apa yang lebih berlawanan dari musik?
Keheningan dari kota yang hancur dan orang-orang yang terbunuh.
Anak-anak kami menggambar roket yang menukik, bukan bintang jatuh.
Lebih dari 400 anak-anak terluka dan 153 anak meninggal dunia, dan kami tidak akan pernah melihat mereka menggambar lagi.
Orang tua kami bahagia bangun tidur saat pagi di shelter bom, tapi hidup.
Orang yang kami cintai tidak tahu apakah kami bisa bersama kembali.
Perang tidak membiarkan kami memilih siapa yang bertahan hidup dan siapa yang bertahan di keheningan abadi.
Musisi kami mengenakan pelindung tubuh alih-alih tuksedo. Mereka bernyanyi untuk yang berduka. Di rumah sakit.
Bahkan kepada mereka yang tak bisa mendengarnya. Namun musik akan menembus itu pada akhirnya.
Bagaimanapun, kami membela kebebasan kami. Untuk hidup. Mencintai. Untuk menyuarakan dan bermusik.
Di tanah kami, kami memerangi Rusia yang membawa kesunyian mengerikan dengan bom-bomnya. Keheningan yang mati.
Isi keheningan dengan musik kalian. Isi hari ini, ceritakan kisah kalian.
Ceritakan yang sebenarnya tentang perang di jejaring sosial kalian dan televisi. Tapi bukan diam.
Dukung kami dengan cara apapun yang bisa kalian lakukan. Apa saja, tapi tidak diam. Dan kemudian, kedamaian akan datang. [bay]