Lionel Dyck, pemilik perusahaan militer swasta yang membantu
otoritas Mozambik melawan pemberontakan, mengatakan kepada BBC bahwa seorang
pengemudi truk makanan dipenggal kepalanya saat serangan terjadi.
Para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa ISIS pertama
kali menargetkan bank dan kantor polisi sebelum menyebar ke seluruh kota Palma.
Baca Juga:
Otoritas Iran Tangkap 11 Tersangka Terkait Ledakan Bom yang Menewaskan 84 Orang
Pada Senin (29/3), ribuan orang yang kabur berhasil tiba di
kota Pemba. Sementara diketahui 10.000 orang lainnya sedang menunggu untuk
dievakuasi.
Kota Pemba kini sudah dipadati ratusan ribu orang yang
mengungsi akibat pemberontakan, yang telah mengusir hampir 700.000 orang dari
rumah mereka di Mozambik.
Sementara itu, serangan ISIS juga memaksa pekerja asing dan
penduduk setempat untuk mencari perlindungan sementara di sebuah pabrik gas
milik perusahaan Prancis, Total, yang dijaga ketat di semenanjung Afungi.
Baca Juga:
ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Ledakan Bom Mematikan di Iran
"Sejumlah besar warga sipil yang diselamatkan dari
Palma juga diangkut ke situs Afungi, di mana mereka menerima bantuan
kemanusiaan dan logistik," kata Total dalam sebuah pernyataan. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.