Secara historis, ADF merupakan koalisi pemberontak Uganda yang berdiri pada 1995 di Kongo timur. Kelompok ini juga disebut berafiliasi dengan ISIS cabang Afrika Tengah atau ISCAP.
Pada akhir November, DRC dan Uganda meluncurkan operasi gabungan melawan ADF di timur negara itu setelah pasukan Kongo berjuang selama berbulan-bulan untuk memadamkan serangan berdarah ADF.
Baca Juga:
Ngeri! Bom Bunuh Diri di Acara Maulid Nabi Tewaskan 57 Warga Pakistan
Selain ledakan, kawasan di Kongo juga diliputi baku tembak pada 28 Desember 2021. Baku tembak pasukan militer dan kelompok pemberontak itu terjadi empat hari di Provinsi Ituri.
Militer dan penduduk lokal mengatakan, korban tewas terdiri dari 12 warga sipil dan 38 dari kelompok pemberontak, Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) dan milisi etnis, Koperasi untuk Pembangunan Kongo (CODECO).
Kepala Daerah Mambembe, Janvier Musoki, mengatakan pada Kamis lalu sembilan warga sipil di wilayah itu dibantai ADF. Kemudian pada hari Sabtu, tiga orang tewas dalam sebuah serangan. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.