WAHANANEWS.CO, Jakarta - Lebih dari 100.000 warga Israel turun ke jalan di berbagai kota untuk memprotes serangan militer ke Jalur Gaza, Palestina.
Gelombang demonstrasi yang terjadi pada Sabtu malam (22/3/2025) ini mencerminkan meningkatnya kemarahan publik terhadap kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Baca Juga:
Lebanon di Ambang Perang, Israel Lancarkan Serangan Udara Terbesar Sejak 2024
Aksi protes besar-besaran berlangsung di Tel Aviv, Yerusalem, dan beberapa wilayah lainnya.
Menurut laporan The Times of Israel, puluhan ribu demonstran memenuhi Habima Square, Tel Aviv, bahkan meluber hingga ke jalanan sekitar.
Jumlah massa kali ini meningkat drastis dibanding aksi sebelumnya yang hanya memenuhi setengah alun-alun.
Baca Juga:
Israel Kirim Roket Gempur Habis-habisan Lebanon Selatan
Lonjakan demonstran dipicu oleh keputusan Netanyahu yang berupaya memecat Kepala Badan Intelijen Shin Bet, Ronen Bar, dan Jaksa Agung Gali Baharav-Miara.
Kebijakan ini dinilai sebagai langkah politik semata demi mempertahankan kekuasaannya.
Di antara massa aksi, tampak pemimpin oposisi seperti Yair Lapid dan Yair Golan, yang turut mengecam pemerintahan Netanyahu.